Keluarga sebagai institusi terkecil dalam masyarakat memiliki peran sentral dan tanggung jawab besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak/remaja. Seperti, ibu, ayah, kakak, dan sebagainya unsur di dalam keluarga.
Orang tua sebagai sub sistem di dalam keluarga, oleh remaja di jadikan tempat utama yang tepat untuk mengadu (curhat), termasuk kebutuhan remaja akan. pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi.
Supaya tidak terjadi kesenjangan perlu juga keluarga terutama orang tua di bekali informasi serta pemahaman tentang kesehatan reproduksi, sehingga dapat disampaikan kembali secara jujur dan benar kepada anak remajanya.
Program pelayanan kesehatan reproduksi merupakan program yang melibatkan berbagai sektor. Unsur-unsur pemerintahan baik itu BKKBN, Departemen Kesehatan, Dinas sosial, Departermen Agama, Depdiknas, Pemerintah daerah, LSM yang concern terhadap permasalahan Kesehatan reproduksi remaja seperti PKBI, LSM yang menangani permasalahan AIDS, dan lain-lain organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan.
Pemerintah sebagai penentu kebijakan sebaiknya dapat mendukung kegiatan-kegiatan yang telah ada dan diprakarsai oleh remaja. Sehingga dengan keperdulian serta dukungan tersebut, apa yang diharapkan untuk mencapai remaja yang bertanggung jawab dapat terwujud.
Selain lembaga-lembaga tadi, individu yang sesuai dalam pemberian pelayanan informasi mengenai kesehatan reproduksi tersebut adalah orang tua yang mempunyai peranan penting dalam kaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan seksualitas remaja.
Untuk itu perlu juga orang tua dibekali informasi serta pemahaman tentang kesehatan reproduksi, sehingga dapat disampaikan kembali secara jujur dan benar kepada anak remajanya.